Bismillah…
Mark Zuckerberg pendiri facebook pernah bilang:
“A squirrel dying in your front yard may be more relevant to your interests right now than people dying in Africa."
Kalau kita terjemahkan kurang lebih artinya adalah:
“Seekor tupay yang sekarat di halaman depan rumah Anda mungkin lebih relevan menjadi minat Anda dibandingkan dengan orang-orang yang sekarat di Afrika.
Apa maksud dari pernyataan diatas?
Di era ini internet sangat merubah sekali peradaban manusia, internet menghubungkan orang-orang dari seluruh dunia.
Kita bisa mengetahui apa yang terjadi di belahan dunia lain hanya dengan internet.
Internet juga merubah kita dalam mengolah informasi, internet juga mengubah cara kita berbelanja bahkan hingga cara berntransportasi.
Namun dibalik luarbiasanya internet terhadap kehidupan kita ada satu perubahan besar yang tidak kita sadari yang sebenarnya bisa menjadi masalah cukup besar dari cara kita memandang satu masalah.
Seperti yang Anda ketahui bahwa facebook selalu merubah algoritmanya tanpa kita sadari, bahkan terkadang terjadi begitu saja saking cepatnya perubahan tersebut.
Sedikit banyaknya ini merubah cara kita bermedia sosial, bukan hanya berdampak pada pengiklan.
Eli Pariser dalam bukunya menyebutkan istilah tersebut dengan sebutan “Filter Bubble”
Dimana saat ini informasi yang tersaji di halaman media sosial Anda adalah informasi yang di tentukan algoritma berdasarkan sesuatu yang sering Anda klik, Anda cari bahkan dari lokasi Anda mengkilk dan mencari informasi tersebut.
Hal tersebut bukan hanya dilakukan oleh Facebook bahkan Google juga demikian.
Seperti yang sering disebutkan bahwa ada 57 sinyal yang Google lihat dari kita, mulai dari perangkat apa yang digunakan, dimana kita browsing sampai browser apa yang kita gunakan dan masih banyak lagi.
Dengan begini informasi yang tersaji adalah informasi yang menurut algoritma adalah informasi yang kita sukai bukan informasi yang kita butuhkan.
Yang saya garis bawahi adalah yang kita sukai bukan kita butuhkan.
Efek sampingnya karena informasi yang tersaji adalah berdasarkan algoritma diatas, ini bisa menyebabkan seseorang mendapatkan informasi yang setengah-setengah atau dalam hal ini sering disebut dengan “Confirmation Bias”.
Confirmation bias adalah suatu kecenderungan untuk mencari bukti-bukti yang mendukung pendapat atau kepercayaan kita sendiri dengan mengabaikan bukti-bukti yang menyatakan sebaliknya.
Confirmation Bias ini pada umumnya timbul ketika seseorang sudah memiliki suatu pandangan atau opini.
Maka selanjutnya orang tersebut akan mencari informasi yang bersifat membenarkan atau mengkonfirmasikan opininya dan menolak atau mengabaikan informasi lain yang tidak sesuai dengan opininya.
Serta kemudian berhenti mengumpulkan informasi lanjutan jika merasa informasi yang telah diperoleh sudah bisa mengkonfirmasikan bahwa opini atau dugaannya adalah benar.
Itulah mengapa tidak sedikit ketika publik figur mengeluarkan suatu pendapat di media sosial banyak sekali warganet yang memperdebatkan.
Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana cara menyikapinya?
Berfokus kepada hal yang tidak bisa kendalikan tidak akan menyelesaikan masalah.
Karenanya fokuslah terhadap apa yang bisa kita kendalikan, yaitu diri kita sendiri dalam artian cara kita mencerna informasi itu sendiri atau cara kita memandang satu opini atau pendapat orang lain.
Cara lain adalah dengan mencari sumber informasi dari tempat lain.
Saya adalah tipikal orang yang suka sekali dengan opini atau pendapat orang lain ketika orang tersebut menyikapi sebuah masalah atau isu.
Seringkali saya suka memandang dari kedua sisi dari isu tersebut, darisitu saya punya pandangan lain dari kedua sisi tersebut.
Baca buku adalah salah satu cara untuk mendapatkan informasi yang menarik, yang saya suka dari membaca buku terkadang bukan isi bukunya namun lebih kepada opini dari si penulis buku itu sendiri.
Dengan membaca buku, kita juga bisa belajar suatu ilmu kepada sumbernya, atau praktisi langsung.
Selain buku ada juga platform pembelajaran online lain yang menyajikan praktisi-praktisi ilmu dari berbagai belahan dunia mengungkapkan opininya seperti TEDx Talks misalnya atau mungkin Podcast dan masih banyak lagi.
Yang saya rasakan dengan mengetahui banyak opini lain kita akan cenderung lebih berhati-hati ketika kita beropini terhadap sesuatu.
intinya adalah bijak dalam mengolah informasi sebelum kita mengeluarkan sebuah opini atau pendapat.
Jadi seperti apa Anda memanfaatkan internat hingga hari ini?
___
Sebagai informasi tambahan kalau saat ini KIRIM.EMAIL membuka kelas:
Google Ads Lead Generation
Dimana selama 7 hari Anda akan belajar 1 materi fokus dari Google Ads yaitu bagaimana mendapatkan leads dari Google dengan harga yang murah dan konsisten.
Anda akan belajar bersama seorang praktisi langsung atau Google Expert, Bang Mirza Adrian yang saat ini menjadi penasihat di KIRIM.EMAIL.
Beliau memiliki satu campaign yang saat ini sudah berjalan 7 tahun lebih dan tetap menghasilkan.
Ada juga Mas Rivai Muchlis seorang spesialis paid traffic di Adconomic yang sudah membantu banyak UKM dalam eksekusi iklan berbayar mereka melalui Google Ads.
Ada Mas Didit Anda akan belajar bagaimana cara kami mengakuisisi pelanggan di KIRIM.EMAIL menggunakan Google Ads.
Anda juga akan belajar bersama Mas Fikry Fatullah CEO dan Founder dari KIRIM.EMAIL bagaimana mengelola leads yang sudah Anda dapatkan melalui Google Ads dan email marketing.
Daftar dan pelajari detailnya disini:
https://kirim.email/galg/
Semoga bermanfaat!
Sampai ketemu dikelas!
-Dion Arfan.


Komentar
Posting Komentar