Bismillah…
Sejak 2 hari diumumkan bahwa kelas remote batch ke 3 dibuka, sangat tidak menyangka bahwa antusiasnya setinggi ini.
Berbeda sekali dibandingkan dengan pembukaan kelas batch ke 1 dan ke 2.
Padahal pengumuman pembukaan kelas batch 3 kemarin saya umumkan di hari minggu, hari dimana orang-orang kebanyakan bersantai menikmati waktu dengan keluarga.
Tidak sedikit juga yang langsung mengambil tindakan untuk segera daftar dan bayar untuk mengamankan kursinya, padahal lokasi kelasnya belum di umumkan secara spesifik.
Kenapa? Kita akan bahas di email ini.
Untuk Anda yang ingin mendaftar juga silakan daftar dan pelajari detail acaranya disini:
https://kirim.email/remoteclass
Tingginya antusias ini mendatangkan beberapa pertanyaan yang kurang lebih sama.
“Dengan bekerja remote darimana kita bisa tahu kalau orang tersebut bekerja?”
Atau
“Apakah dengan bekerja remote ada cara tersendiri agar orang tersebut amanah?”
Hal ini juga pernah saya tanyakan ke Mas Fikry, saat awal menjadi Tim di KIRIM.EMAIL.
Mas Fikry merespon dengan pertanyaan balik:
“Memang dengan orang tersebut bekerja di kantor ada jaminan orang tersebut bekerja?”
Atau
“Memang dengan orang tersebut bekerja di kantor ada jaminan orang tersebut amanah?’
_____
Mengenai hal ini, Anda juga bisa pelajar Resiko apa saja ketika membangun tim secara remote di KEPO (KIRIM.EMAIL Podcast) disini:
https://kepo.blog/45
Salah satu pelajaran yang terpatri dalam hati saya dari bekerja secara remote selama ini adalah?
Kepercayaan.
Kalau dalam bahasa kasarnya mungkin, maling tetap saja maling dimanapun dia berada.
Kalau sudah niat, sistem sesempurna apapun pasti ada saja celah untuk diakali.
Mas Fikry pernah bilang ke saya:
“Aku gak bisa jaga kamu setiap saat untuk beresin setiap amanah yang sudah dikasih, setiap hari, semuanya sudahku serahkan kepada yang menjaga di bahu kanan dan kirimu”.
Dari Mas Fikry juga saya belajar kalau memang ingin dipercaya oleh orang lain, maka kita harus percaya terlebih dahulu kepada orang tersebut.
Sama halnya dengan orang yang mengambil tindakan langsung ketika kelas ini dibuka meski lokasi spesifiknya belum diumumkan, saya percaya bahwa mereka percaya kita amanah.
Dan tentunya kita sangat menjaga sekali amanah yang sudah diberikan.
Lalu apakah ada kekurangannya bekerja remote?
Jelas, ketiadaan interaksi fisik adalah kekurangan terbesar.
Dari yang saya pelajari pun manusia memang di desain untuk berinteraksi secara langsung.
Namun untuk teknis pekerjaan sehari-hari saya merasa tidak ada perbedaan yang signifikan.
Terbukti bahwa sampai saat ini tim kami di KIRIM.EMAIL jarang sekali mengalami miss komunikasi meski dari jarak jauh.
Kita bisa beresin beberapa project dengan lancar, fitur baru di KIRIM.EMAIL selalu rilis rutin setiap bulan dan masih banyak lagi.
_____
Kesimpulannya adalah dari bekerja remote saya belajar bahwa:
Orang yang pada dasarnya tidak jujur, akan tidak jujur saat dibiarkan bekerja sendiri, dan saat bekerja bersama di kantor.
Orang yang banyak alasan dan suka menunda pun akan banyak alasan dan suka menunda dimanapun ia bekerja.
Anda mungkin sepaham dengan saya mengenai hal ini.
Darisini muncul pertanyaan, bagaimana cara kita dipertemukan dengan orang-orang amanah tadi?
Tentunya tidak ada yang selalu cocok 100% dengan perusahaan kita.
Namun teknis detailnya akan dibahas dengan gamblang InsyaAllah melalui kelas offline:
Kelas Membangun Tim Yang Bekerja Jarak Jauh (Remote) Batch 3
Pada dasarnya sampai detik ini kita mungkin sudah terbiasa dengan hal-hal yang disebut dengan remote ini.
Kita dalam artian Saya atau Anda mungkin sudah terbiasa berkomunikasi dengan teman, kerabat atau keluarga dari jarak jauh.
Pertanyaannya adalah kenapa tidak dioptimasi?
Bagaimana cara optimasinya? Langsung daftar kelasnya disini:
https://kirim.email/remoteclass
Bekerja remote bukan hanya soal kerja dari rumah, tapi juga soal menjaga amanah.
Ujian bagi kejujuran tim dan keikhlasan sang pemimpin karena tak mungkin selalu di awasi.
Yakin, karena sebaik-baiknya pengawas adalah yang ditugaskan Allah di bahu kanan dan kiri. Mencatat sepanjang hari.
Sampai ketemu di kelas!
-Dion Arfan.

Komentar
Posting Komentar