Pintu Pembuka Transaksi Sukses

Bismillah…

Ada satu hal yang baru saya pelajari dan baru saya sadari ternyata saya cukup sering melakukan kesalahan dalam teknik jualan.

Atau mungkin bisa jadi Anda juga pernah melakukan kesalahan seperti apa yang saya lakukan.

Yaitu terlalu banyak bicara saat berjualan.

Loh jualan kan memang kita harus banyak bicara untuk meyakinkan orang, atau paling tidak membantu orang memahami benefit dari produk kita?

Saya juga berpikiran hal yang sama sebelumnya.

Namun ternyata dari yang saya pelajari, inti dari proses komunikasi dalam sebuah transaksi penjualan adalah dengan membuat calon pembeli berbicara banyak bukan kita.

Berbicara dalam arti terus mengungkapkan sebanyak mungkin hal yang membantu kita dalam menjual produk atau jasa kita.

Dan kebanyakan dari sebagian pebisnis termasuk saya dikarenakan kita paham sekali dengan produk kita sendiri cenderung membuat kita terlalu banyak bicara.

Pak Hing seorang master NLP dalam salah satu bukunya mengatakan:

“Ketika jualan pastikan lebih banyak mendengar dan kurangi bicara.”

Lalu bagaimana agar calon pelanggan mau berbicara banyak?

Bertanya.

Bertanya, menjadi pintu pembuka kepada begitu banyak kemungkinan.

Bertanya membuat calon pelanggan bercerita, mengungkapkan nilai-nilai dari dirinya, apa yang dia yakini, apa yang dia sukai, apa yang tidak dia sukai dan banyak lagi.

Dari mas Fikry Fatullah saya belajar:

“Dalam negosiasi yang paling terakhir bertanya, dialah yang menang.”

Pertanyaannya apa yang harus ditanyakan?

Banyak sekali teknik bertanya dalam menjual, namun yang paling sederhana adalah dengan bertanya mengenai masalahnya.

Ketika mereka merespon dari pertanyaan Anda, segera ajukan lagi pertanyaan, begitu terus sampai puncak dari masalah calon pelanggan Anda keluar.

Anda juga bisa bertanya aktifitasnya hari ini atau aktifitasnya setiap hari, mungkin saja dari situ bisa Anda relevansikan dengan produk atau jasa Anda.

Jika bukan Anda yang menangani penjualan, Anda juga bisa ajarkan kepada tim Customer Service Anda ketika menangani pelanggan supaya bisa mendongkrak penjualan Anda.

Bertanya juga bisa Anda gunakan ketika bingung harus menjual apa kepada calon pelanggan Anda.

Itu juga salah satu penyebab lahirnya platform KIRIM.EMAIL.

Contoh sederhananya dengan menggunakan survey.

Namun kesalahan banyak orang adalah menyebutkan survey dengan kata “survey”.

Jarang sekali orang yang dengan sukarela mengisi sebuah survey.

Survey yang biasa kami lakukan di KIRIM.EMAIL adalah dengan membahasakan survey menjadi pertanyaan terbuka.

Contoh:

“Apa 2 masalah terbesar dalam bisnis Anda saat ini?”

Anda bisa sesuaikan dengan bisnis Anda tentunya.

Maka darisini Anda akan menemukan jawaban yang beragam sekali.

Apalagi ketika Anda mengajukan pertanyaan ini melalui email yang lebih tertutup/ personal, dari pengalaman kami, Anda akan mendapati jawaban yang sangat panjang atau dalam artian benar-benar pernyataan tulus dari calon pelanggan Anda.

Dengan begini Anda akan lebih mudah meriset dan menemukan pola kira-kira produk seperti apa yang dibutuhkan para calon pelanggan Anda.

____

Jadi kapan terakhir kali Anda bertanya kepada calon pelanggan Anda?

Atau belum punya database calon pelanggan? 

Pelajari bagaimana mendapatkan 1000 database calon pelanggan Anda pada materi conversion masterplan diforum KIRIM.EMAIL secara gratis hanya dengan berlangganan:

https://kirim.email/

Semoga bermanfaat!

 

Dion Arfan.

Komentar