Kesalahan Fatal Pebisnis Pemula

Bismillah…

Saya sudah kurang lebih hampir 1 tahun tapi bisnis saya masih disitu-disitu aja, jualan “anu” terlalu banyak saingan.

Begitu pernyataan dari kawan saya saat obrolan santai kemarin.

Sebuah kesan yang seakan menyalahkan orang lain, padahal setelah saya lihat belum lama bisnisnya profit sudah beli smartphone baru, belum lama lagi sudah punya laptop baru.

Setelah saya tanya, bilangnya beli laptop baru adalah “aset”.

Memang betul, namun saya punya pendapat lain.

Ada sebuah pelajaran yang saya dapatkan Michael Masterson:

"Jika omset Anda masih dibawah 100 juta: JANGAN investasikan sesuatu yang tidak terlihat oleh konsumen.”

Artinya, jangan berinvestasi pada hal-hal yang tidak mendatangkan pembeli atau tidak mendorong bisnis Anda maju kedepan

Banyak dari sebagian pebisnis pemula terlalu cepat menggunakan profit dari bisnisnya untuk keperluan pribadi.

Yang parah malah menggunakan omsetnya untuk keperluan pribadi.

Lalu bagaimana seharusnya?

Ada sebuah teknik yang saya pelajari dari Ryan Daniel Moran.

Jika Anda masih belum memiliki omset 100 juta, fokuskan keuntungan bisnis Anda untuk berinvestasi sedikit lebih agresif ke bisnis Anda.

Teknik ini disebut dengan : Aggresive Reinvesment

Seberapa agresif? Tentu saja hal ini dikembalikan kepada Anda. 

Namun intinya disini adalah: Anda berani untuk mencoba sesuatu yang belum pernah Anda lakukan, walaupun ada biaya yang Anda habiskan untuk mencobanya.

Tony Robbins pernah bilang:

Untuk mendapatkan apa yang belum Anda dapatkan, Anda harus melakukan apa yang belum pernah Anda lakukan.

Karenanya Anda harus berani mencoba metode-metode baru, walaupun dalam prosesnya Anda harus melakukan investasi berupa uang.

Sebelumnya kalau kita definisikan keuntungan:

Mudahnya adalah Keuntungan (profit) = Pemasukan (omset) - biaya.

Perhitungan diatas adalah cara mudahnya, dari sisi keuangan tentu ada istilah lain seperti gross profit, namun disini akan saya bahas versi mudahnya jadi “profit” saja.

Jadi misalnya omset Anda 20 juta kemudian biaya dari bisnis Anda adalah 15 juta maka profit Anda adalah 5 juta.

Nah 5 juta inilah yang harus Anda investasikan kembali untuk bisnis Anda sebelum Anda gunakan untuk konsumsi pribadi.

Jika Anda masih belum seperti ini, maka inilah pola yang harus Anda coba untuk rubah:

Jangan sampai Anda menggunakan profit Anda untuk kebutuhan pribadi di awal, apalagi omset.

Memisahkan rekening bisnis dan rekening pribadi adalah langkah pertama yang harus Anda lakukan.

Para pebisnis besar, menginvestasikan kembali keuntungan yang mereka dapat adalah sebuah kebiasaan.

Jadi setiap kali mereka mendapatkan keuntungan didalam bisnis, mereka terbiasa untuk menginvestasikannya terlebih dahulu kembali kedalam bisnis mereka sebelum digunakan untuk keperluan pribadi.

Untuk membentuk kebiasaan ini, Anda harus mendefinisikan dulu: "Cukup” nya Anda berapa?

Bukan nikmat, bukan nyaman. Cukup…

Setiap bulan, bayar/ gaji diri Anda sendiri sesuai "cukup” nya Anda.

Baru kemudian investasikan kembali sebagian besar keuntungan yang Anda peroleh ke dalam bisnis.

Sekali lagi saya ulangi:kata-kata dari Michael Masterson:

"Jika omset Anda masih dibawah 100 juta: JANGAN investasikan sesuatu yang tidak terlihat oleh konsumen.”

Karenanya, di awal, pertimbangkanlah baik-baik sebelum berinvestasi di:

  • HP baru
  • Laptop baru
  • Ganti mobil
  • Dll

Semua hal itu tidak terlihat oleh konsumen dan tidak mendatangkan pembeli, terutama untuk Anda yang berbisnis online.

Prioritaskan untuk berinvestasi kepada sesuatu yang mendatangkan pembeli, membangun asset digital dan mendukung terjadinya penjualan.

Contohnya:

  • Iklan (Facebook Ads, endorse Instagram, dll.)
  • Website loadingnya cepet dan teroptimasi SEO-nya.
  • Layanan landing page untuk jualan.
  • HP Android yang "cukup” untuk customer service.
  • Software/aplikasi yang akan membantu mendatangkan pembeli online.
  • Layanan email marketing seperti KIRIM.EMAIL untuk membangun database pembeli

Atau Anda juga bisa berinvestasi untuk Branding, seperti:

  • Design kemasan produk atau packing.
  • Domain/ alamat website
  • Email domain profesional untuk bisnis Anda.

Jangan biarkan bisnis Anda mendapatkan sisanya. Prioritaskan diawal.

Untuk email domain profesioanal untuk bisnis, Anda bisa gunakan layanan dari KIRIM.EMAIL yaitu:

https://emailkerja.id/

Sebuah layanan yang kami design khusus juga untuk para pebisnis di Indonesia.

Dengan Emailkerja Anda akan dengan mudah membuat alamat email untuk bisnis Anda tanpa direpotkan perihal server, hosting dan settingan rumit lainnya.

Tampilannya juga sederhana, mudah digunakan.

Dengan begini menanamkan nama bisnis Anda di benak para pelanggan Anda bukan lagi menjadi hal yang sulit.

KLIK DISINI untuk mencoba

Namun dalam 5 hari kedepan harga diskon untuk mencoba Emailkerja akan segera berakhir, karenanya manfaatkan sekarang juga selagi ada kesempatan.

Gunakan profit Anda untuk berinvestasi kepada susatu yang berdampak pada bisnis Anda.

Semoga bermanfaat.


Dion Arfan. 

Komentar