Bagaimana Disukai Pelanggan

Bismillah…

Mungkin Anda pernah mendengar kutipan seperti ini:

80% pembeli membeli lagi hanya karena mereka suka dengan penjualnya, bukan cuma produknya.

Maksud dari penjual disini bukan berarti Owner atau si pemilik bisnis, melainkan bisa berarti juga ujung tombak dari sebuah bisnis yaitu: Customer Service.

Karena Customer Service yang memberikan pelayanan diawal.

Pelayanan yang baik juga menjadi salah satu faktor penting bagi keberlangsungan bisnis.

Sebagus apapun produk Anda atau sehebat apapun produk Anda bisa menyelesaikan masalah seseorang, namun jika pelayanannya buruk maka produk yang bagus tadi, bisa jadi tidak ada artinya.

Banyak dari sebagian pebisnis akhirnya gulung tikar karena menyepelekan hal ini.

Menurut American Express, 59% orang telah berhenti melakukan transaksi dengan sebuah bisnis hanya karena pelayanan yang buruk.

Penelitian yang disebutkan oleh Ruby Newel Ragner dalam Understanding Customers:

Dibutuhkan sekitar 12 pengalaman positif dari pelanggan hanya untuk menebus 1 pengalaman negatif yang belum terselesaikan.

Itu artinya pelayanan tidak bisa Anda sepelekan mulai hari ini.

Lalu bagaimana cara bisnis kita bisa disukai oleh pelanggan?

Mulai dari ujung tombak

Pertama sebelum kedalam teknis pelayanan, fokuskan dulu perhatian Anda pada ujung tombak dalam bisnis yaitu Customer Service.

Pastikan Customer Service Anda dapat melayani pelanggan dengan baik.

Buat standar SOP Anda sendiri.

Bagaimana cara mengetahui bahwa SOP tersebut adalah yang terbaik?

Mulai dari diri Anda sebagai Customer Service, kenali siapa pelanggan Anda dengan melayani langsung.

Tidak sedikit dari pebisnis yang saya kenal, memulai bisnis dengan melayani sendiri siapa pelanggannya.

American Express juga menyebutkan bahwa:

“Superior service is an investment that can help drive business growth”

Kalau kita terjemahkan kurang lebih:

“Pelayanan terbaik merupakan sebuah investasi yang dapat membantu bisnis Anda bertumbuh.”

Beri sentuhan offline

Kembali ke dasar komunikasi yang sudah ada.

Koneksi secara offline terasa begitu intim dan bijaksana, tidak ada yang mengalahkan berkoneksi secara langsung atau offline.

Lalu bagaimana cara bisnis online memberikan sentuhan offline?

Sederhana…

Jika Anda memiliki paket untuk dikirimkan ke customer, cobalah untuk menyelipkan catatan kecil seperti tulisan tangan “Terima kasih [Nama Anda]”.

Hal yang sangat sederhana namun percaya atau tidak, hal ini juga membuat customer Anda merasa terhubung dengan Anda.

Sapa mereka di kemudian hari.

Hubungi pelanggan dikemudian hari, bisa melalui telepon atau sekedar WhatsApp atau email seperti ini.

Tanyakan kabar mereka, atau sekedar bertanya apakah barangnya sudah di terima, atau tanya kesan-kesan ketika menggunakan produk Anda.

Tentunya menggunakan email akan memudahkan Anda ketika sudah banyak sekali orang yang harus Anda sapa.

Dengan email juga bisa memberi kesan lebih personal, seperti menyapa dengan nama dan berdiskusi secara pribadi.

Tetap tenang

Tidak semua orang akan menyukai bisnis atau pelayanan Anda meski Anda sudah berusaha memberikan pelayanan terbaik.

Karena pada dasarnya kita tidak bisa membahagiakan semua orang.

Hal tersebut bukanlah sesuatu yang bisa Anda kendalikan.

Namun Anda bisa berfokus kepada hal yang bisa Anda kendalikan seperti memberikan perhatian lebih kepada pelanggan yang kecewa.

Memberikan perhatian lebih kepada pelanggan yang kecewa dengan pelayanan Anda akan memberikan nilai lebih untuk bisnis Anda.

Dari pengalaman kami di KIRIM.EMAIL pelanggan yang complain justru merupakan pelanggan yang loyal.

Bagi kami, lebih baik dicaci-maki, yang bahaya itu kalau kita sudah diabaikan.

______

Jadi sudahkah Anda disukai pelanggan?

Kapan terakhir kali Anda menyapa pelanggan Anda?

Sapa pelanggan lama Anda sekarang juga, disini:

https://kirim.email/

Selamat mencoba!
 

Dion Arfan.

Komentar