Hai Bisnis-Bisnis,
Salah satu penyebab toko ritel banyak yang tutup adalah pola konsumen yang telah berubah. Konsumen sekarang menginginkan sesuatu yang unik, diproduksi sedikit dan berkualitas bagus.
Mereka tahu tidak akan dapat yang seperti itu di toko retail besar. Merek-mereknya sudah terlalu mainstream.
Wientor Rahmada pernah mengatakan bahwa gelombang pola preferensi produk yang seperti ini pernah terjadi di Bandung dengan maju pesatnya toko Distro beberapa tahun yang lalu.
Distro pada dasarnya adalah toko baju yang menyediakan produk yang unik dan tidak ada di tempat yang lain.
Konsepnya mirip seperti butik. Semua anak muda Bandung (dan turis yang masuk Bandung) membeli baju di Distro. Sayangnya saat ini bisnis ini juga sudah mulai saturated. Terlalu banyak Distro rupanya tidak bagus juga untuk bisnis.
Pola konsumen inilah yang membuat produk unik seperti print on demand yang bebas request desain menjamur dan bertumbuh pesat dimana-mana. Bahkan di Instagram juga melesat, karena memang kekuatan utamanya ada di visual.
Instagram juga membuat banyak orang malas keluar rumah, karena dengan modal jari saja mereka sudah bisa mendapatkan produk yang diinginkan tanpa perlu macet-macetan, bayar parkir, makan, dan lain lain.
Polanya sudah berubah, mereka ingin unik, tampil beda dengan cara yang simple dan ga ruwet. Peluang itu yang membuat bisnis print on demand terus berkembang. Dipadukan dengan Instagram membuat penjualan menjadi BOOM!
Mau coba bisnis print on demand? tapi bingung memulainya?
Tenang aja, Anda bisa ikut kelas mentoringaja.com 2.0 yang akan segera saya adakan. Di kelas online tersebut Anda akan mendapatkan bimbingan dari mentor seorang praktisi professional yang sudah punya pola terbukti "works" untuk meningkatkan profit penjualan Anda.
Kelas ini GRATIS bagi Anda yang mau disiksa, tidak hanya belajar, tapi mental dan habit Anda pun akan di tempa sedemikian rupa.
Kelas akan dibuka tanggal 8 Mei 2019, amankan posisi Anda dengan join waitinglist sekarang,
klik link di bawah ini :
Semoga beruntung
Sahabatmu,
Rico Huang
Co-Founder Alona
Komentar
Posting Komentar