Email marketing sudah mati?

Bismillah…

Setiap tahun sampai detik ini masih banyak artikel-artikel blog atau bahkan video bisnis yang menjelaskan bahwanya email marketing akan mati di tahun 2019.

Bukan hanya artikel, terkadang dari obrolan saya dengan para pebisnis online pun masih ada yang meragukan efektifitas dari email marketing.

Kata-kata yang sering keluar kurang lebih seperti ini:

Orang jaman sekarangkan gak buka email, hampir separuh aktivitasnya dihabiskan dengan membuka media sosial dan bukan email.

Pernyataan diatas yang selalu saya bilang sangat berbahaya.

Kenapa berbahaya?

Karena kebanyakan orang selalu merepresentasikan atau menggeneralisir dirinya terhadap orang lain, dan ini sangat tidak tepat menurut saya.

Seorang tukang sate pun belum tentu makan sate hari ini.

Sekalipun iya seseorang menghabiskan hampir sebagian waktu dari hidupnya dengan membuka media sosial, bukan berarti orang tersebut juga tidak buka email.

Logikanya membuka email tidak akan menghabiskan waktu dari sebagian hidupnya, karena email pada dasarnya bukan tempat mencari hiburan seperti halnya media sosial.

Tapi dari yang saya pelajari, state atau kondisi pikiran seseorang ketika membuka email adalah untuk menerima informasi seperti ini atau memang untuk menerima email jualan.

Jadi, ya seseorang tidak akan seharian buka email, namun sekali orang buka email bisa efektif untuk menghasilkan sales.

Selain itu, realitanya pengguna KIRIM.EMAIL dari hari ke hari pun kian bertambah.

Itu artinya dari hari ke hari orang sudah mulai menyadari pentingnya sebuah database pelanggan.

Kami tidak tahu berapa jumlah pastinya pengguna email aktif di Indonesia. 

Tetapi yang jelas kami tahu pengguna KIRIM.EMAIL hingga tahun 2018 setidaknya ada 13.000+ pengguna.

Dan yang membuat saya kagum adalah beberapa pengguna di KIRIM.EMAIL punya database email pelanggan hingga 800ribu - 1 juta kontak email.

Itu artinya email marketing masih sangat efektif untuk mereka bahkan hingga memiliki database email dengan jumlah yang sangat besar.

Saat saya bicara mengenai email marketing itu berarti saya sedang membicarakan mengenai satu asset penting dari bisnis Anda, yaitu: Database Pelanggan.

Sebuah riset yang masih tersimpan di benak saya adalah:

80% pembeli mengatakan "tidak" sebanyak 4 kali sebelum mengatakan "ya" Namun 92% pebisnis menyerah setelah 4 jawaban negatif (The Marketing Donut - Why 8% of sales people get 80% of the sales?)

Dibutuhkan sebuah teknik follow up yang berkesinambungan sampai akhirnya seseorang mau membeli.

Thefinancialbrand(dot)com bahkan menyebutkan seseorang baru akan membeli produk Anda setelah 16 kali melihat penawaran/ iklan Anda.

Dengan email tentunya beriklan 16 kali terus menerus bukan menjadi hal yang mustahil bagi Anda, belum lagi dapat meminimalisir budget Anda dalam beriklan.

Dengan email juga Anda bisa menjalin hubungan baik dengan pelanggan, dimana menjual lagi kepada pelanggan sebelumnya lebih tinggi kemungkinan menghasilkan sales dibanding dengan pelanggan baru.

Jadi kapan terakhir kali Anda menghubungi pelanggan Anda?

Sudah waktunya Anda sapa pelanggan lama Anda sekarang juga! Gunakan:

https://kirim.email/

Sebagai sarana Anda berkomunikasi dengan mereka.

Semoga bermanfaat.
 

Dion Arfan.

Komentar