Bismillah...
After-sales atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut: layanan purna jual, adalah layanan yang Anda berikan setelah seseorang menjadi pelanggan Anda.
Dalam dunia otomotif misalnya, ini adalah saat showroom atau tempat Anda beli mobil, itu menawarkan service secara berkala, yang membuat mobil Anda terus tampil prima.
Namun, dari banyak kasus yang saya pelajari di lapangan, after-sales ini sifatnya pasif. Saat seseorang tidak ada masalah dengan produknya, maka penawaran after-sales yang diterima oleh pelanggan akan minim.
Lebih parah lagi, saat ada masalah pada produknya, pembeli mencari solusi di tempat lain, atau bahkan lebih parah lagi: berpindah ke kompetitor.
Padahal, orang yang paling siap membeli dalam bisnis Anda,justru adalah seseorang yang sebelumnya pernah membeli produk Anda.
After-sales menurut saya gagal, kanal penjualan pasif yang sering di sia-siakan.
Karenanya, di KIRIM.EMAIL, kami memutuskan untuk mengubah proses after-sales sama sekali, dan menjadikannya APS atau Always Pre-Selling.
APS artinya, setiap terjadinya sales, maka seseorang akan langsung dipersiapkan untuk proses sales selanjutnya.
Dan siklus ini berjalan terus selama seorang pelanggan terus berlangganan.
Artinya, setiap support, setiap dukungan after-sales, kini menjadi kanal penjualan baru.
Loh, terus-terusan berjualan ke pelanggan jadi nge-spam donk?
Iya, benar, akan jadi spamming kalau dilakukan dengan cara yang tidak tepat.
Kabar baiknya: Proses ini bisa di otomatisasi, setelah Anda mendapatkan informasi yang cukup dari pelanggan.
Cara inilah yang akan saya bagikan dalam kelas:
Meningkatkan Repeat Order
Kelas offline seharian bersama saya, yang akan fokus membahas bagaimana membuat proses repeat order dalam bisnis Anda menjadi sistematis dan terprediksi.
Untuk lebih jelasnya tentang kelas ini, bisa Anda baca disini:
http://kirim.email/repeatorder
Atau, jika Anda memiliki pertanyaan, yuk ngobrol, silahkan balas email ini.
Sampai ketemu di kelas, insyaAllah...
-Fikry

Komentar
Posting Komentar